BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

28 November 2010

MASALAH ALARM PENCEGAH TSUNAMI


MASALAH ALARM PENCEGAH TSUNAMI
Ratusan orang Indonesia tewas oleh gelombang tsunami karena
peringatan dini tidak sampai ke warga.
Ratusan nyawa melayang gara-gara tsunami yang tinggi gelombangnya bisa
sampai delapan meter, sedangkan 25 ribu rumah hancur.
"Kini pada para ilmuwan lokal (Indonesia) mempertanyakan sistem alarm
tsunami yang dibangun Jerman di kawasan itu," kupas der Spiegel.
Berlin membenamkan dana 62,2 juta dolar AS (Rp553 miliar) untuk
membangun sistem peringatan dini tsunami segera setelah gelombang
dahsyat tsunami menewaskan 210 ribu orang di Asia Tenggara pada 2004.
Namun Senin pekan lalu, pelampung-pelampung peringatan dini yang
memberi isyarat bakal ada gelombang mendekat itu tetap tidak bereaksi,
demikian seorang pakar oseanografi Indonesia seperti dikutip BBC.
Alat bernilai 300 ribu euro itu dilaporkan tak berfungsi, sementara
warga Mentawai menyebut sirene peringatan tsunami tak berbunyi, dan
gelombang tsunami datang amat mengejutkan.
Kritik itu mungkin keliru, setidaknya sejumlah dokumen pihak otoritas
Indonesia menunjukkan justru manusialah yang menjadi penyebabnya,
lapor Spiegel Online.
Menurut data itu, sistem peringatan dini tsunami berfungsi baik. Pada
9.47 malam, hanya lima menit setelah alat pencatat gempa menyebutkan
ada gempa, sistem peringatan dini yang berbasis di Jakarta itu
mengirimkan peringatan bahaya tsunami.
Masalahnya, peringatan itu keluar 39 menit setelah gempa, atau hanya
beberapa saat setelah gelombang tsunami menghantam Kepulauan Mentawai.
"Gelombang itu hanya setinggi 23 centimeter di dekat kota Padang,"
kata Jorn Latuerjung dari Pusat Penelitian Geosains Jerman (GFZ) di
Postdam, dekat Berlin.
Sensor gempa dan sistem peringatan dini dipasang selama lima tahun
terakhir di Indonesia di bawah tanggung jawab ilmuwan Jerman ini.
Sistem peringatan ini tidak begitu efektif karena episentrum gempa
terlalu dekat ke pantai. Tsunami menerjang Mentawai hanya beberapa
menit setelah menyentuh pelampung peringatan dini.
"Peringatan tidak bisa dikomunikasikan secepat itu," kata Peter
Koltermann, staf pada divisi tsunami di kantor UNESCO.
Tapi, mengapa sirene tanda bahaya tersebut tidak berbunyi semalaman
itu?
Penduduk setempat yang menggantungkan diri pada peringatan dini itu --
biasa disebut "kilometer terakhir" -- menilai alat itu ditempatkan di
titik lemah.
Para teknisi Jerman telah berupaya keras memitigasi masalah-masalah
kilometer terakhir ini di sepanjang tiga wilayah pantai. Mereka
mengeluhkan ada kesenjangan standard pemasangan alat antara teknisi
Indonesia dengan teknisi Jerman.
Misalnya, kabel-kabel malah direntangkan diantara pohon-pohon kelapa,
bukan ditanam di tanah seperti diinstruksikan buka manualnya.
Harald Spahn dari GTZ, mengungkapkan dibutuhkan waktu tahunan untuk
membuat sistem peringatan dini ini berfungsi lagi di seluruh daerah.
Tetap saja para ahli dinilai gagal karena tsunami datang begitu
mengejutkan warga, apalagi gempa sudah terlebih dahulu mengguncang
pantai di mana mereka tinggal.
"Mungkin pelatihan tsunami lebih maju diperlukan untuk membuat warga
tahu sekali bahaya (tsunami)," kata Koltermann.
Warga Mentawai mengaku tidak menyadari ada gempa karena saat itu hujan
lebat turun. Namun saat gelombang tsunami pertama tiba, banyak orang
yang berhasil mencapai tempat lebih tinggi.
Seorang pakar dari PBB menegaskan bahwa setidaknya ada satu pelampung
peringatan dekat situs bencana yang rusak, tapi itu sudah diketahui
lama.
Kebanyakan pelampung peringatan tsunami di Samudera Hindia sudah tidak
laik pakai. Salah satu pelampung buatan Jerman rusak karena ditumbuhi
ganggang laut, sedangkan yang lainnya pecah dilabrak kapal penangkap
ikan.
Suatu waktu, lima dari enam pelampung peringatan tsunami ini hilang
dicuri perampok. Mereka mempereteli alat ini sebelum kemudian dijual
ke pasar.
Sebenarnya pelampung peringatan tsunami ini tidak begitu penting,
karena hanya untuk mencek cuaca bawah laut setelah terjadi gempa yang
dapat memicu tsunami.
Tapi setelah guncangan gempa dahsyat seperti terjadi Senin pekan lalu,
alarm otomatis selalu berbunyi. "Dalam kasus seperti ini, Anda tak
perlu data pelampung," kata Koltermann.
Yang menjadi soal, warga perlu tahu bahwa ada gempa kuat di dasar
samudera, dan tetap tak bisa dijelaskan mengapa warga Mentawai tak
memperoleh data ini Senin itu.
Para pakar gempa memperingatkan bahaya tsunami berikutnya.
Penelitian-penelitian yang ditempuh pakar gempa Kerry Sieh pada
Obervatorium Bumi di Singapura menunjukkan bahwa gempa di tepi barat
pulau Sumatera itu menciptakan efek domino (reaksi berantai).
Satu gempa akan memicu gempa lainnya. Sieh mengatakan gempa yang lebih
kuat dari gempa Senin lalu akan terjadi lagi segera.
Para ilmuwan yakin bahwa wilayah dekat Pulau Siberut, Sumatera,
terancam terkena gempa besar berkekuatan 8,8 Skala Richter, yang akan
memicu tsunami amat dahsyat.

Peran penting pakar IT dalam penanggulangan bencana


Peran penting pakar IT dalam penanggulangan bencana

Bencana alam terjadi susul menyusul di Indonesia Banyak pihak menuding semua adalah efek dari perubahan iklim dunia yang disebabkan pemanasan bumi akibat rusaknya alam dan pencemaran.Namun selain perubahan alam, perilaku manusia yang serakah juga telah mempercepat proses bencana banjir, longsor dan kebakaran hutan. Tapi ada juga bencana alam yang memang diakibatkan aktifitas alam itu sendiri seperti meletusnya gunung merapi,pada hari Selasa kemarin tepatnya tanggal 25 Oktober 2010 pukul 17.00 wib terjadilah peristiwa meletusnya gunung merapi yang tercatat banyak menimbulkan korban yang di antaranya mbah marijan.

Mengingat Indonesia merupakan wilayah yang rawan bencana terutama dengan gunung merapi atau biasa disebut Ring of Fire, dimana kulit bumi sangat rentan berubah ubah serta pertemuan lempengan bumi, maka Kinerja Badan Nasional Penanggulan Bencana harus dapat segera bergerak cepat dan memetakan daerah daerah yang berpontesi sangat besar terhadap aktifitas tersebut

Apa yang paling dibutuhkan saat bencana terjadi? Akan banyak jawabannya. Salah-satu yang paling penting adalah informasi.Informasi yang sangat di butuhkan saat ini adalah informasi melalui internet.Internet memiliki peran yang tidak kecil dalam proses penanggulangan bencana alam, seperti halnya pada saat bencana meletusnya gunung merapi di kediaman mbah marijan ini.

Internet bisa dimanfaatkan sebagai media untuk berkomunikasi, baik melalui e-mail,
chatting, dan forum publik. Seperti pada saat terjadi bencana gunung merapi meletus dengan Internet, relawan-relawan kemanusiaan bisa berkomunikasi via email ataupun ngobrol dengan menggunakan Internet Messenger seperti Yahoo Messenger ataupun MSN Messenger dengan induk organisasinya untuk berkoordinasi terkait kebutuhan logistik, laporan kondisi dan info penting lainnya, begitu pula jurnalis bisa mengirimkan berita ke kantornya yang berada di kota lainnya dalam waktu singkat Selain sebagai media komunikasi internet juga dimanfaatkan sebagai sumber informasi mencari orang hilang.

Selain internet,telephone atau handphone mempunyai peran penting pada saat terjadinya bencana alam.karena dengan ada nya telephone atau handphone kita bisa berkomunikasi langsung dengan warga yang ada di sekitar terjadinya bencana itu

TIPS AGAR BISA MENYELESAIKAN PI TEPAT WAKTU

TIPS PENULISAN ILMIAH ( PI ) TEPAT WAKTU

Setiap mahasiswa baik yang mengambil D3 maupun S1,pasti akan mendapatkan tugas untuk membuat PI / Karangan Ilmiah / dikampus lain biasa disebut Tugas Akhir (TA). Isinya tentang laporan dan steb-by-step penelitian kita terhadap suatu pembuatan / inovasi dibidang / jurusan yg kita ambil. Kalian bisa saja membuat PI tentang pembuatan website, pembuatan software, atau sistem. Yang menurut kalian belum ada dipasaran / dunia luar, atau yang sudah ada di luar kalian anggap belum sempurna dan kalian punya solusi terbaiknya. Sebenarnya untuk membuat PI tidaklah terlalu sulit, tetapi hanya butuh pencurahan waktu dan kosentrasi saja dalam menyelesaikannya tepat waktu, dan biasanya yang agak berat dan melelahkan justru di awal bab, dimana kita harus berurusan dengan Dosen Pembimbing dalam mengajukan judul dan beradu argumentasi tentang Bab Pendahuluan dan Batasan Masalah, jangan kalah ngotot jika kalian merasa benar, dan kalian baiknya memegang data-data yang akurat dan dapat diandalkan dalam meng-counter balik penolakan Judul kalian. Karena tak jarang ada dosen yang tak jelas keinginannya kta ini harus mengajukan judul seperti apa?


Jika kalian membuat PI dari nol, coba kalian pikirkan dahulu, minat kalian dan skill (kemampuan) kalian dalam bidang apa? Percuma kalau kalian punya skill di pemrograman C++ / PHP, tetapi kalian tidak punya minat untuk membuat sesuatu dengan pemrograman tersebut, karena yang sering terjadi adalah ketika kita menghadapi titik jenuh alias BT dalam mengerjakan PI, maka penulisan kalian akan terhambat dan tidak akan selesai-selesai. Lain halnya jika kalian memang punya minat dalam pembuatan website e-commerce tetapi kalian tidak punya skill untuk melakukannya, kalian akan dengan semangat mempelajarinya dan ketika menghadapi masalah dan kalian berhasil menemukan solusinya, maka akan ada kepuasan tersendiri yang secara otomatis bisa membuat semangat kalian bangkit lagi dalam menyelesaikan PI. Ingat, ilmu dapat dipelajari asal kita punya kemauan. Tapi yang lebih sempurna adalah jika kalian punya skill dan minat dalam bidang tersebut, maka segalanya akan lebih mudah.


Jika kalian membuat PI “setengah-setengah”, maskudnya adalah kalian membuat PI berdasarkan PI orang lain dengan menyempurnakannya atau menambahkan point baru yang belum ada sebelumnya, misalnya kalian mempelajari PI orang lain tentang pembuatan “Sistem Penjualan Supermarket mini”, tetapi pada sistem tersebut, database hanya terbatas pada 100 jenis barang dan tidak ada pengkategorian produk-produk. Dengan kalian meng-upgrade database menjadi 500 jenis barang dan membuat pengkategorian produk, sebenarnya kalian sudah memiliki modal untuk mengajukan PI tersebut ke dosen pembimbing, tinggal jelaskan saja situasi yang ada di pasaran belum ada yang memiliki “kesempurnaan” seperti sistem buatan anda. Gampang kan?


Jika kalian minta dibuatkan PI, dengan meminta tolong pacar atau membayar orang untuk membuatkan PI untuk kalian, sebenarnya hal ini juga sering terjadi dan banyak yang tetap berhasil lolos dari gunadarma, banyak yang menggunakan cara ini karena masalah kesibukan, biasanya mahasiswa yang sudah bekerja atau yang males, tinggal yang menjadi titik balik adalah ketika kalian menghadapi sidang PI, jalan keluarnya sebenarnya sederhana, kalian tinggal menguasai betul-betul dan mempelajarinya dengan seksama PI “buatan” kalian, jangan sampai kalian tidak mengerti samasekali tentang apa yang kalian buat, bisa-bisa PI kalian dilempar ke muka kalian oleh dosen penguji, hehehe. Dengan cara ini kalian sebaiknya tetap minta bimbingan dengan si pembuat PI untuk menjelaskan apa yang dia buat untuk anda, Tanya kelebihan dan kekurangan dari produk yang kalian buat, dan apa alasan dasar pembuatan dan pemilihan judul tersebut dan ingatlah baik-baik.


Fondasi dasar dalam meloloskan PI dari sidang adalah Penguasaan Materi, dan Kemampuan Berkomunikasi. Banyak yang PI-nya canggih, tetapi menjadi gagal sidang gara-gara tidak bisa menjelaskan dengan baik ketika ditanya oleh dosen penguji. Kadang ketika kita grogi kita menjadi lupa dengan semua materi kita, solusinya, banyak berlatih didepan cermin seolah-olah kita sedang presentasi di depan dosen, perhatikan sikap tubuh kalian dan pengunaan tata bahasa kalian, sudah baik atau belum, cara ini dapat membangun rasa percaya diri kalian, banyak berlatih dan sempurnakanlah.

Pada akhirnya kita akan dihadapkan pada pertanyaan, sebenarnya buat apa sih kita membuat PI??? Tapi yakinlah, pembuatan PI dengan segala proses yang harus dilalui didalamnya tidaklah akan sia-sia, karma akan sangat berguna di dunia nyata nanti, terutama di dunia kerja.

http://serbagundar.blogspot.com/2009/12/tips-penulisan-ilmiah-pi-universitas.html