Mungkin kata-kata warung sudah gak asing lagi di dengar di telingah kita, seorang wirausahawan ini sering kita temukan di setiap pemukiman penduduk yang cukup ramai. Memang jaman sekarang ini sangat bnyak wirausaha yang berkecimpung untuk membuka sebuah warung. Saya akui modal yg d’keluarkan tidaklah kecil. Saya ingin menceritakan kisah perjuangan seorang ayah untuk menghidupi 2 orang anak dan seorang istri tentunya.
Dialah pak MIN, biasanya sihh di panggil orang-orang ODOY. Saya kurang tau dia bisa mendapatkan nama itu dari mana. Yang jelas orangnya gokil, asik walau kadang-kadang o’on. Tapi dia itu tipikel orang yang bekerja keras. Lulusan sma dari kampung ini memutuskan merantau k’jakarta pada tahun 1999. Dengan bermodalkan uang hanya 2 juta dan dan saat itu ia belum mendapatkan tempat tinggal, ia memutuskan untuk membuka satu warung kecil di kawasan akses UI (universitas Indonesia) depok. Kalau inget dia pas cerita kisahnya ini memang manusia yang satu ini tahan terhadap penderitaan. Ia rela begadang setiap hari agar warungnya tersebut lebih cepat mendapatkan untung dan lebih maju tentunya.
Tidak terasa sudah 3 tahun berlalu, dikit demi sedikit ia mengumpulkan uang untuk membeli sebuah rumah d’kawasan kelapa dua sekaligus menjadikannya sebuah warung. Setelah memiliki sebuah rumah ia memutuskan untuk meminang sebuah gadis asal Jakarta,
Pertemuan dua sejoli ini tidak di sengaja, berawal dari sebuah pasar dikawasan PAL kelapa dua, waktu pada saat itu kurang lebih pukul 5.00 pagi odoy sedang berbelanja kebutuhan wayngnya dengan menggunakan sepeda motor secara tidak sengaja ia menyerempet seorang wanita di pasar itu. Wanita itu marah dan berkata “bisa naik motor gk sihh” lalu dengan tergesa-gesa ODOY meminta maaf dan memeriksa apakah ada yang luka, ternyata tangan si wanita mengalami memar, dengan perasaan tidak enak ODOY membawa wanita tersebut kepuskesmas terdekat berawal dari situlah mereka mulai akrab satu sama lain, ternyata si wanita tidak tinggal jauh dari tempat tinggal ODOY, setelah hubungan mereka berlanjut dengan masa pacaran meraka pun memutuskan untuk menikah, dan sekarang memiliki dua orang anak.
Tak terasa sudah 4 tahun brelalu semenjak ODOY memutuskan untuk merantau, warung yang ia sintis semakin maju, ia pun menjual pulsa hp, walaupun tidak sebesar counter namun tetap dapat dibilang sukses, karena di daerahnya sangat strategis di hapit kampus UNIVERSITAS GUNADARMA . tak terasa setahun belalu mertuanya menawarkan lahan tanah kosong di depan rumahnya tersebut, katanya sihh mertuanya kerabat dekat dari pemilik tanah tersebu. Ia pun membeli tanah tersebut dengan harga yang jauh lebih murah dari harga tanah kosong pada umumnya.
Setelah ia membali tanah kosong tersebut ia mendiskusikan dengan keluarganya tenteng rencana dia untuk membuat kost-kost an,dan semua keluarganya menyetujuinya. walupun modal yang dikeluarkan tidak kecil namun ia yakin dapat mehasilkan uang yang cukup besar. Tak terasa proses pengerjaan pembuatan kost-kost tersebut berakhir 3 bulan dengan tipe 10 kamar. Karena tempat yang sangat mendukung atau bisa dibilang strategis kurang lebih dari 2 minggu kostnya pun sudah terisi 9 orang yang di dominasi oleh mahasiswa.
Kurang lebih itulah informasi yang saya dapat dari seorang bapak yang berwirausaha di tengah kerasnya hidup di kota depok. Bila ada salah kata saya harapkan maklum.Terima kasih atas waktu luang yang anda berikan untuk membaca karya tulis saya yang jauh dari bagus ini. Thanks…
16 Februari 2010
PENGUSAHA WARUNG ODOY
Diposting oleh the last of the king di 8:47 PM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar